Tuesday, 17 November 2015

Sinopsis Algernon Ni Hanataba Wo episode 1 part 1





Sakuto dan temannya sedang dalam perjalanan mengantarkan bunga. Sakuto selalu mengikuti gerakan temannya itu. Temannya melarangnya mengikuti gerakannya. Sakuto melihat ke arah luar mobil. Dia melihat balon yang terlepas dari genggaman seorang anak.
Flashback ....
Sakuto dimarahi mamanya karena melepaskan balonnya lagi. Ayahnya membela kalau sakuto tidak sengaja. Mama sakuto berkata kalau sakuto melakukannya karena dia bodoh. Mama sakuto berkata kalau dia tidak suka anak yang bodoh.



Di tempat lain, sekumpulan peneliti sedang memperhatikan seekor tikus. Tikus itu ditempatkan disebuah labirin dan diharapkan bisa sampai ke tujuan hanya dengan tanda O dan X. Dan akhirnya tikus itu berhasil hanya dalam waktu 59 detik.




Sakuto tiba di tempat mengantarkan bunganya. Ternyata bunga itu untuk Haruka, salah satu peneliti. Haruka menanyakan bunga itu kiriman dari siapa? Tapi sakuto malah menirukan perkataannya. Haruka kesal dan menutup pintunya. Sebelum pintu tertutup, Sakuto menahan pintu dengan tangannya. Sakuto pun berteriak kesakitan. Sakuto menangis seperti anak kecil. Haruka heran bagaimana bisa pria dewasa sepertinya menangis seperti anak kecil.
Yanagawa datang dan memarahi sakuto. Yanagawa minta maaf dan menjelaskan kalau Sakuto ini agak lambat. Ketika menandatangani tanda bukti penerimaan, Haruka mengetahui nama sang pengirim, Hachisuka si ketua peneliti. Haruka sangat senang. Tiba- tiba Sakuto memainkan aksesoris yang ada di dekat Haruka dan membuat Haruka terkejut. Yanagawa memarahi Sakuto karena selalu menyentuh benda yang berkilauan. Setelah ditanda tangani, Yanagawa pamit dan bertanya pada Haruka kalau Haruka tidak akan komplain ke perusahaan kan? Haruka menjawab tidak. Yanagawa lega dan pergi.
Ketika Haruka mengangkat bunganya, ada sesuatu yang terjatuh. Ternyata tiket konser klasik.



Yanagawa bermaksud mengagetkan Sakuto. Tapi Sakuto tidak ada di dalam mobil. Yanagawa melihat ada kerumunan dan terkejut ternyata Sakuto memanjat cerobong asap yang tinggi.
Flashback ...
Sakuto diberitahu ayahnya kalau balon ini berisi impian. Mama tidak ingin Sakuto kehilangannya. Ayahnya menalikan balon di tangannya.

Mengingat pesan ayahnya, maka Sakuto ingin mengambil balon yang nyangkut di ujung cerobong asap. Dia tidak ingin kehilangan balon lagi dan menjadi anak bodoh. Sakuto ingin menjadi anak yang baik sehingga mamanya mencintai Sakuto.


Di tempat lain, Hagiwara (bosnya Sakuto) menjemput Hiyama yang baru keluar dari penjara. Hagiwara akan membawa Hiyama ke tempatnya dan menjelaskan kalau ibunya sudah memberikan barang- barang Hiyama.




Di toko bunga, Sakuto bekerja sendirian sedangkan teman- temannya yang lain asyik bermain bola tangkap. Hagiwara dan Hiyama tiba, Sakuto penasaran dengan orang baru. Hagiwara mengenalkan Hiyama kepada semuanya. Dan meminta mereka untuk berteman. Sepeninggalnya hagiwara, mereka mengelilingi Hiyama. Hiyama terkejut kesakitan, ternyata Sakuto menusuk pantatnya sebagai sambutan. Teman- teman lainnya pun tertawa. Tapi tidak dengan Hiyama, dia jengkel pada Sakuto. Sakuto menangis dan berkata kalau dia ingin menjadi temannya. Hiyama yang belum tahu kalau Sakuto agak kurang hendak memukulnya. Sebelum Hiyama memukul Sakuto, Yanagawa  menjelaskan kalau Sakuto ini agak lambat dari lahir. Hiyama pun pergi begitu saja.



peneliti mempresentasikan penelitiannya pada tikus yang sudah dimodifikasi otaknya. Tikus itu dinamai Algernon telah berhasil melalui tahap tes labirin. Dan selanjutnya ketua peneliti mengatakan kalau akan masuk ke tahap uji klinis. Setelah pertemuan itu, para anggota peneliti berbincang kalau uji klinis itu tidak mungkin. Apalagi dari semua binatang hanya Algernon yang sukses dalam penelitian ini dan khawatir kalau sesuatu yang buruk akan terjadi ketika mereka masuk ke tahap uji klinis. Haruka membela kalau Hachisuka pasti sudah mempertimbangkan hal ini. Namun ketika Haruka melihat Algernon tampak kecemasan di wajahnya.



Yanagawa merlihatkan trik sulap pada teman- temannya. Mereka bertaruh untuk menebak letak kertas tisu. Sakuto pun ikut dalam permainan itu. Dari meja makan, Hiyama melihat kalau sebenarnya Yanagawa telah menipu mereka dengan memasukkan kertas tisu lain ke dalam gelas yang lain. Hiyama marah dan tanpa berkata apapun dia meninggalkan mereka.


Di ruangannya, Hachisuka sedang istirahat sambil mendengarkan musik klasik. Haruka datang dan membawakan laporan Algernon. Mendengar musik yang sedang diputar dan Hachisuka memberitahu kalau musik itu dimainkan oleh sebastian bach, Haruka terkejut dan senang mengira kalau yang mengiriminya bunga dan tiket konser adalah Hachisuka.


Sakuto belajar kata- kata. Hiyama ingin menelepon ibunya tetapi tidak aktif. Ketika Sakuto salah, Hiyama membenarkan. Hiyama bertanya mengapa Sakuto selalu belajar tiap malam seperti itu padahal sia- sia. Sakuto ingin bisa mengemudi. Hiyama mengatakan kalau itu tidak mungkin. Kemudian Hiyama menawari Sakuto minum tetapi Sakuto menolaknya. Sakuto tidak bisa minum alkohol karena dia akan menjadi robot kalau minum alkohol.


Di tempat lain, Algernon berhasil keluar dari kandangnya. Algernon dengan pintarnya bisa keluar dari gedung penelitian tersebut.




Yanagawa dan teman- temannya memanfaatkan Sakuto. Karena ketampanan Sakuto, dia dimanfaatkan untuk mencari gadis yang mau diajak kencan. Teman- temannya ragu pada Sakuto. Yanaga menenangkan mereka dan berkata kalau kali ini pasti akan berhasil. Tentu saja Sakuto berhasil menarik banyak wanita  cantik.


Tim peneliti datang ke penampungan orang- orang cacat. Ketua meminta daftar orang- orang cacat yang ada disana. Penjaga menanyakan untuk apa daftar itu? Tetapi ketua peneliti tidak memberitahu alasan pastinya. Salah satu peneliti menerima telfon yang memberitahukan kalau algernon lepas. Para peneliti yang ada di sana pun terkejut.

Bersambung ke part 2, baca di sini



No comments:

Post a Comment