Sunday, 22 November 2015

Sinopsis Algernon Ni Hanataba Wo episode 1 part 3

baca episode 1 part 1 di sini
baca episode 1 part 2 di sini



Di suatu kampus, ada mahasiswi dengan pakaian yang modis jalan di kampus, Mai. Setibanya di kelas, semua orang memperhatikannya karena dia terlambat. Salah satu mahasiswi yang ada di situ terkejut (Rio) dan memberikannya tempat duduk di sampingnya. Tetapi Mai mengabaikannya dan memilih duduk di belakang. Setelah kuliah berakhir, mereka makan di kantin. Rio menghampiri Mai yang duduk sendirian. Rio menanyakan kabarnya yang sudah lama tidak ke kampus. Sepertinya ayah Mai dan Rio ada masalah di perusahaan. Ayahnya Mai menggelapkan dana perusahaan maka Mai meminta Rio tidak berteman lagi dengannya. Tapi Rio masih ingin berteman dengan Mai. Rio mengikuti Mai. Mai berkata dia bukan orang kaya seperti Rio. Tetapi Rio berkata kalau dia iri dengan Mai, karena punya banyak teman. Akhirnya Mai mengundang Rio ke sebuah klub dan meminta Rio datang dengan pacarnya.




Teman – teman Sakuto seperti biasa sedang bermain bola tangkap sedangkan Yanagawa memperhatikan pergerakan saham. Hiyama menghampiri Yanagawa dan menanyakan apakah dia memukul sakuto? Yanagawa berkata kalau bukan dia yang memukulnya. Sakuto berpisah dengan mereka dan Sakuto dipukul oleh orang lain. Hiyama pun kesal dan meminta mereka untuk tidak memanfaatkan Sakuto. Hiyama juga meminta Yanagawa mengembalikan uang Sakuto. Yanagawa tentu saja menolak. Mereka akhirnya berkelahi. Yanagawa mengambil gunting. Yanagawa kemudian berteriak memanggil Sakuto dan bertanya apakah mereka teman? Sakuto mengiyakan. Yanagawa mengacungkan gunting ke Hiyama. Sakuto sangat khawatir dan takut. Hiyama mengangkat kursi dan akan memukulkan ke Yanagawa. Saat Yanagawa dan Hiyama saling menyerang, Sakuto menyelipkan bunga ke gunting yang dipegang Yanagawa dan berkata ini, potong yang ini. (ahahahah ya ampun). Yanagawa pun melemparkan guntingnya dan Hiyama juga meletakkan kursinya.


Haruka datang ke konser musik klasik dengan undangan yang dia dapat di buket bunga yang dia terima. Tiba – tiba ada orang yang duduk di sampingnya. Ternyata bukan hachisuka (ketua tim peneliti) yang memberikan bunga dan tiket konser itu. Haruka sangat kecewa.


Sakuto berencana akan membawa kembali Algernon ke shibuya. Hiyama mengkhawatirkan Sakuto dan meminjamkan hpnya.



Rio sibuk mencari orang yang mau jadi pacar bohongannya untuk dia bawa ke klub bersamanya. Rio tentu saja dicurigai. Rio pun lari dan tidak sengaja menabrak Sakuto. Sakuto membantunya berdiri. Rio berterima kasih. Saat sakuto akan pergi, rio menahannya. Karena tidak punya banyak waktu Rio pun meminta Sakuto untuk menemaninya sebentar. Rio membelikan pakaian yang bagus untuk sakuto.
Setelah pertunjukan musik klasik selesai, Haruka menhindar dari orang yang memberikan bunga itu. Dia beralasan akan ke laboratorium. Haruka sangat kecewa karena bukan ketua tim yang bersamanya.



Rio tiba di klub. Teman Mai heran dengan baju yang dipakai Rio. Apakah dia menghadiri pesta dansa? Rio minta maaf dan mengaku kalau dia baru pertama kali pergi ke tempat seperti ini. Rio menanyakan pacar Mai. Ternyata Mai berbohong pada Rio kalau sebenarnya tidak perlu membawa pacar karena dia juga tidak punya pacar. Mai dan teman – temannya terpesona dengan Sakuto. Rio mengaku kalau dia pacarnya. Mai mengejek kalau Rio pasti meminta bantuan ayahnya. Teman – teman mai bingung dengan maksud Mai. Mai mengatakan kalau Rio ini sebenarnya anak orang kaya. Semuanya pun berterima kasih dan menganggap Rio akan mentraktir mereka. Mai kemudian meminta Rio untuk memberikan minuman ke Sakuto melalui mullutnya. Rio ragu melakukannya. Karena tidak ada pilihan lain. Rio akhirnya memberikan minuman lewat mulutnya ke mulut Sakuto.



Haruka datang ke laboratorium dan melihat kandang Algernon yang kosong. Hachisuka sensei masuk dan menanyakan mengapa Haruka ada di sini? Haruka mengkhawatirkan Algernon. Mereka pun mengecek keberadaan algernon melalui gps. Haruka kemudian berkata kalau dia tidak tertarik mencari cinta lagi. Hachisuka menimpali kalau Haruka ini tidak menyukai kejutannya? Ternyata hachisuka sensei yang membantu orang tadi untuk bertemu dengan Haruka. Hachisuka mengkhawatirkan Haruka yang selalu bekerja. Haruka kemudian mengaku kalau dia senang dengan keadaan ini dan dia akan selalu mendukung Hachisuka sensei. Hachisuka hanya mengangguk dan pergi. Sebelum hachisuka pergi, Haruka mengaku kalau dia yang melepaskan Algernon.




Di klub, Sakuto yang mabuk menari –nari g jelas. Rio mengaku pada Mai kalau dia mengambil Sakuto dari jalan. Mai tentu saja tahu. Mai akhirnya menerima Rio untuk berteman dengannya. Sakuto yang mabuk mengeluarkan algernon dari sakunya kemudian pungsan. Algernon berlarian ke sana kemari membuat orang – orang heboh.


Hachisuka menanyakan mengapa Haruka melepas Algernon. Haruka membela diri bahwa para peneliti khawatir pada tahap uji coba klinis yang akan dilakukan. Haruka ingin membantu Hachisuka. Tapi hachisuka tidak menerimanya dan meminta Haruka untuk mencari Algernon.
Di asrama, Hiyama mengkhawatirkan Sakuto yang belum kembali. Dia mencoba minjam ponsel tetapi tidak ada yang meminjamkan. Saat Hiyama akan pergi, Yanagawa memberikan ponselnya.






Sakuto sudah mabuk berat. Rio mencari cari hp Sakuto yang berbunyi. Rio menjelaskan kalau Sakuto sangat mabuk dan menari seperti robot. Setelah itu, karena sudah malam, Rio meninggalkan Sakuto dan berkata pada Sakuto kalau temannya akan menjemputnya. Rio meminta Sakuto menghubunginya lagi nanti. Sakuto teringat masa kecilnya. Dia membuat adiknya menangis dan ibunya marah pada sakuto. Ayahnya menghibur Sakuto dan berkata kalau ibunya tidak benci pada Sakuto. Yanagawa dan Hiyama menjemput sakuto. Di mobil, yanagawa bercerita kalau Sakuto datang ke perusahaan sepuluh  tahun yang lalu saat Sakuto berusia 15 tahun. Hiyama heran apakah orang tuanya mengusir sakuto? Entahlah. Sakuto yang tertidur mengigau memanggil mamanya.







Paginya, bos minta sakuto dan seluruh karyawan berkumpul. Haruka datang untuk mencari seekor tikus. Yanagawa mengingat Haruka yang merupakan orang yang menerima bunga mereka. Sakuto sangat gugup dan tanpa sengaja keceplosan mengatakan Algernon. Haruka terkejut karena Sakuto tahu nama tikus itu. Sakuto berlari dan sembunyi di gudang penyimpanan bunga. Haruka membujuk Sakuto untuk memberikan Algernon. Sakuto ragu memberikannya dan bertanya apakah Haruka mamanya algernon? Haruka berkata bisa dibilang begitu. Haruka memohon dan menangis pada Sakuto untuk mengembalikan Algernon. Sakuto pun tersentuh dan akan memberikan Algernon. Sakuto menyentuh anting yang dipakai Haruka. Haruka pun memberikannya dan meminta untuk menukarkan denganAlgernon. Sakuto mengerjai Haruka. Dia membuka tangannya yang kosong. Haruka terkejut tetapi Yanagawa tahu kalau Sakuto menipu mereka. Kemudian Algernon keluar dari lengan baju Sakuto. Mereka pun tertawa bersama.










Friday, 20 November 2015

Sinopsis Algernon Ni Hanataba Wo episode 1 part 2

 baca episode 1 part 1 disini


Hiyama pergi ke rumah ibunya. Dia khawatir karena ibunya tidak mengangkat telepon. Ternyata ibunya akan pindah rumah dan bekerja pada temannya. Ibunya tidak mengangkat telepon karena beberapa kali mendapat telepon fitnah. Hiyama marah dan mengatakan kalau dia yang menusuk ayahnya. Ibunya menangis dan meminta maaf dan berjanji akan menghubungi Hiyama lagi kalau kondisinya sudah tenang.


Sakuto dan teman- temannya berpisah dengan kencan butanya. Yanagawa memarahi Sakuto, seharusnya Sakuto mencari wanita yang lebih dewasa lagi bukannya anak sekolahan. Sakuto tidak mengerti apa itu wanita dewasa. Yanagawa dengan kesal memberitahu kalau wanita dewasa itu wanita yang lebih tua lagi. Kemudian Yanagawa menyuruh Sakuto mencari wanita-wanita lainnya lagi. Yanagawa dan teman- teman lainnya pun meninggalkan Sakuto.


Tim peneliti segera mengecek keberadaan Algernon. Kandang Algernon pintunya telah terbuka. Salah satu peneliti mengatakan kalau kemarin Algernon masih ada. Semua peneliti sangat bingung. Ketua tim memerintahkan untuk mengecek GPS yang sudah dipasang pada Algernon.


Saat Sakuto menunggu di pinggir jalan, ada seorang wanita yang menyapanya. Sakuto memuji wanita itu sangat imut. Wanita itu pun tersipu dan mengajak Sakuto untuk pergi bersama. Sakuto kemudian berbalik dan mencari temannya untuk memberikan tanda bahwa dia sudah mendapatkan wanita. Ternyata wanita itu mau menemui pacarnya. Pacarnya curiga dan menanyai Sakuto mengapa dia menggoda wanita yang sudah punya pacar. Sakuto pun menjawab jujur karena wanita itu wanita tua. (ahahahah) keduanya pun terkejut dan pacarnya memukuli Sakuto.




Sakuto yang babak belur hanya bisa terduduk di bawah pohon. Dia menggumam kalau wanita tua itu sangat buruk. Tiba- tiba Algernon menghampiri Sakuto. Sakuto yang melihatnya kemudian menyapanya “tikuss, hai tikus”. Kemudian Algernon pergi meninggalkannya. Sesaat Algernon pergi, ada polisi yang lewat dan terkejut dengan kondisi Sakuto.  Polisi itu pun membawa Sakuto ke pos polisi. Bosnya menjemput Sakuto. Tetapi Sakuto masih saja menangis. Dia takut saat ditanyai polisi dan mengira polisi itu akan memukulinya dengan tongkat. Bosnya pun menraktir Sakuto burger. Sakuto bertanya bagaimana caranya menjadi anak yang baik. Bosnya kemudian menasehati Sakuto. Walaupun Sakuto punya kekurangan, dia akan tetap menjaga Sakuto. Bosnya berkata kalau dia banyak berhutang budi pada ayah Sakuto. Sakuto teringat kembali perkataan ibunya kalau dia itu anak yang bodoh. Sakuto pun berlari dan menangis. Bosnya terkejut dan berlari menyusulnya. Sakuto masih berlari dan berkata kalau dia tidak bodoh. Sakuto tersandung dan berguling ke tanah lapang dekat sungai. Bosnya memeluk Sakuto dan berkata tidak akan meninggalkan Sakuto.



Hiyama menangis di kamar mandi. Tiba- tiba Sakuto masuk ke kamar mandi. Sakuto bertanya mengapa Hiyama menangis? Hiyama mengelak kalau dia tidak menangis. Melihat luka- luka di tubuh Sakuto, Hiyama khawatir dan bertanya siapa yang melakukannya? Sakuto hanya menggeleng. Hiyama pun tidak memaksa Sakuto menjawab pertanyaannya.



Peneliti masih mencari Algernon. Peneliti yang mencari jejaknya belum menemukan Algernon. Dia bercanda kalau tikus itu berlarian ke sana kemari seperti seekor tikus saja. Peneliti yang lain memintanya untuk tidak bercanda. Dia berkata pasti mereka akan dipecat. Dia juga berkata kalau tidak mungkin Algernon pergi jauh. Haruka terlihat sangat mencurigakan seakan tahu sesuatu. Haruka berkata kalau mungkin saja Algernon melanjutkan petualangannya.



Sakuto belajar kata- kata lagi. Dia belajar kata “nezumi” yang berarti tikus. Tiba- tiba dia mendengar jendelanya diketuk. Ternyata di luar ada Algernon. Sakuto membawanya masuk dan menaruhnya di meja. Sakuto ngobrol dengan tikus itu. Sakuto bertanya siapa namanya. Algernon pun menjawab dengan menunjuk kartu kata- kata milik Sakuto. Sakuto mengejanya dan tahu kalau nama tikus itu Algernon.




Tuesday, 17 November 2015

Sinopsis Algernon Ni Hanataba Wo episode 1 part 1





Sakuto dan temannya sedang dalam perjalanan mengantarkan bunga. Sakuto selalu mengikuti gerakan temannya itu. Temannya melarangnya mengikuti gerakannya. Sakuto melihat ke arah luar mobil. Dia melihat balon yang terlepas dari genggaman seorang anak.
Flashback ....
Sakuto dimarahi mamanya karena melepaskan balonnya lagi. Ayahnya membela kalau sakuto tidak sengaja. Mama sakuto berkata kalau sakuto melakukannya karena dia bodoh. Mama sakuto berkata kalau dia tidak suka anak yang bodoh.



Di tempat lain, sekumpulan peneliti sedang memperhatikan seekor tikus. Tikus itu ditempatkan disebuah labirin dan diharapkan bisa sampai ke tujuan hanya dengan tanda O dan X. Dan akhirnya tikus itu berhasil hanya dalam waktu 59 detik.




Sakuto tiba di tempat mengantarkan bunganya. Ternyata bunga itu untuk Haruka, salah satu peneliti. Haruka menanyakan bunga itu kiriman dari siapa? Tapi sakuto malah menirukan perkataannya. Haruka kesal dan menutup pintunya. Sebelum pintu tertutup, Sakuto menahan pintu dengan tangannya. Sakuto pun berteriak kesakitan. Sakuto menangis seperti anak kecil. Haruka heran bagaimana bisa pria dewasa sepertinya menangis seperti anak kecil.
Yanagawa datang dan memarahi sakuto. Yanagawa minta maaf dan menjelaskan kalau Sakuto ini agak lambat. Ketika menandatangani tanda bukti penerimaan, Haruka mengetahui nama sang pengirim, Hachisuka si ketua peneliti. Haruka sangat senang. Tiba- tiba Sakuto memainkan aksesoris yang ada di dekat Haruka dan membuat Haruka terkejut. Yanagawa memarahi Sakuto karena selalu menyentuh benda yang berkilauan. Setelah ditanda tangani, Yanagawa pamit dan bertanya pada Haruka kalau Haruka tidak akan komplain ke perusahaan kan? Haruka menjawab tidak. Yanagawa lega dan pergi.
Ketika Haruka mengangkat bunganya, ada sesuatu yang terjatuh. Ternyata tiket konser klasik.



Yanagawa bermaksud mengagetkan Sakuto. Tapi Sakuto tidak ada di dalam mobil. Yanagawa melihat ada kerumunan dan terkejut ternyata Sakuto memanjat cerobong asap yang tinggi.
Flashback ...
Sakuto diberitahu ayahnya kalau balon ini berisi impian. Mama tidak ingin Sakuto kehilangannya. Ayahnya menalikan balon di tangannya.

Mengingat pesan ayahnya, maka Sakuto ingin mengambil balon yang nyangkut di ujung cerobong asap. Dia tidak ingin kehilangan balon lagi dan menjadi anak bodoh. Sakuto ingin menjadi anak yang baik sehingga mamanya mencintai Sakuto.


Di tempat lain, Hagiwara (bosnya Sakuto) menjemput Hiyama yang baru keluar dari penjara. Hagiwara akan membawa Hiyama ke tempatnya dan menjelaskan kalau ibunya sudah memberikan barang- barang Hiyama.




Di toko bunga, Sakuto bekerja sendirian sedangkan teman- temannya yang lain asyik bermain bola tangkap. Hagiwara dan Hiyama tiba, Sakuto penasaran dengan orang baru. Hagiwara mengenalkan Hiyama kepada semuanya. Dan meminta mereka untuk berteman. Sepeninggalnya hagiwara, mereka mengelilingi Hiyama. Hiyama terkejut kesakitan, ternyata Sakuto menusuk pantatnya sebagai sambutan. Teman- teman lainnya pun tertawa. Tapi tidak dengan Hiyama, dia jengkel pada Sakuto. Sakuto menangis dan berkata kalau dia ingin menjadi temannya. Hiyama yang belum tahu kalau Sakuto agak kurang hendak memukulnya. Sebelum Hiyama memukul Sakuto, Yanagawa  menjelaskan kalau Sakuto ini agak lambat dari lahir. Hiyama pun pergi begitu saja.



peneliti mempresentasikan penelitiannya pada tikus yang sudah dimodifikasi otaknya. Tikus itu dinamai Algernon telah berhasil melalui tahap tes labirin. Dan selanjutnya ketua peneliti mengatakan kalau akan masuk ke tahap uji klinis. Setelah pertemuan itu, para anggota peneliti berbincang kalau uji klinis itu tidak mungkin. Apalagi dari semua binatang hanya Algernon yang sukses dalam penelitian ini dan khawatir kalau sesuatu yang buruk akan terjadi ketika mereka masuk ke tahap uji klinis. Haruka membela kalau Hachisuka pasti sudah mempertimbangkan hal ini. Namun ketika Haruka melihat Algernon tampak kecemasan di wajahnya.



Yanagawa merlihatkan trik sulap pada teman- temannya. Mereka bertaruh untuk menebak letak kertas tisu. Sakuto pun ikut dalam permainan itu. Dari meja makan, Hiyama melihat kalau sebenarnya Yanagawa telah menipu mereka dengan memasukkan kertas tisu lain ke dalam gelas yang lain. Hiyama marah dan tanpa berkata apapun dia meninggalkan mereka.


Di ruangannya, Hachisuka sedang istirahat sambil mendengarkan musik klasik. Haruka datang dan membawakan laporan Algernon. Mendengar musik yang sedang diputar dan Hachisuka memberitahu kalau musik itu dimainkan oleh sebastian bach, Haruka terkejut dan senang mengira kalau yang mengiriminya bunga dan tiket konser adalah Hachisuka.


Sakuto belajar kata- kata. Hiyama ingin menelepon ibunya tetapi tidak aktif. Ketika Sakuto salah, Hiyama membenarkan. Hiyama bertanya mengapa Sakuto selalu belajar tiap malam seperti itu padahal sia- sia. Sakuto ingin bisa mengemudi. Hiyama mengatakan kalau itu tidak mungkin. Kemudian Hiyama menawari Sakuto minum tetapi Sakuto menolaknya. Sakuto tidak bisa minum alkohol karena dia akan menjadi robot kalau minum alkohol.


Di tempat lain, Algernon berhasil keluar dari kandangnya. Algernon dengan pintarnya bisa keluar dari gedung penelitian tersebut.




Yanagawa dan teman- temannya memanfaatkan Sakuto. Karena ketampanan Sakuto, dia dimanfaatkan untuk mencari gadis yang mau diajak kencan. Teman- temannya ragu pada Sakuto. Yanaga menenangkan mereka dan berkata kalau kali ini pasti akan berhasil. Tentu saja Sakuto berhasil menarik banyak wanita  cantik.


Tim peneliti datang ke penampungan orang- orang cacat. Ketua meminta daftar orang- orang cacat yang ada disana. Penjaga menanyakan untuk apa daftar itu? Tetapi ketua peneliti tidak memberitahu alasan pastinya. Salah satu peneliti menerima telfon yang memberitahukan kalau algernon lepas. Para peneliti yang ada di sana pun terkejut.

Bersambung ke part 2, baca di sini