*gambar menyusul
Wali kelas Taliw, guru Hang,
ditegur kenapa anak – anak di kelasnya nilainya tidak sebaik kelas lainnya dan
hanya Taliw yang nialinya membaik. Guru Hang diancam kalau nilai kelasnya tidak
ada perubahan maka guru Hang tidak bisa menjadi wali kelas lagi dan hanya
diperbolehkan menjadi pembimbing ekstrakurikuler. Tidak sengaja arm dan King
mendengar semua itu. Mereka memberitahu Taliw, Yuye dan Peaw. Mereka harus
belajar untuk mendapatkan nilai yang baik. Arm mungkin bisa membantu tetapi ada
beberapa pelajaran yang sulit baginya. Yuye bertanya pada Taliw bagaimana
Nilainya bisa membaik. Taliw mengatakan kalau Tenten mengajarinya tiap malam.
Taliw punya ide bagaimana kalu Tenten mengajari teman sekelasnya.
Tentu saja Tenten menolak, karena
ujian tinggal 2 minggu lagi dan tidak mungkin mereka mengejar ketertinggalan
yang sangat banyak. Taliw membujuk Tenten kalau mereka tidak mendapatkan nilai
yang baik maka guru Hang tidak akan menjadi wali kelas mereka lagi. Tenten tetap
tidak terpengaruh dan tidak mau mengajari mereka. Akhirnya Taliw mengeluarkan
senjata rahasianya. Taliw memperlihatkan foto kecil Tenten yang seperti
perempuan dan mengancam akan menempelkan di mading. Tenten tidak berkata
apa-apa dan langsung pergi.
Yuye penasaran dengan apa Taliw
mengancam Tenten. Taliw tidak bisa memberi tahunya. Taliw berkata kalau Tenten
tidak mengajari maka mereka bisa melihat fotonya.
Tenten ternyata tidak menyerah
begitu saja. Tenten berusaha meminta fotonya ketika Taliw ada di rumah kaca.
Tenten berpura-pura kesakitan kena duri kaktus. Taliw sangat khawatir dan
tenten tiba – tiba memegang tangan Taliw dan berkata kalau Taliw tidak mau
memberikan secara baik – baik maka dia akan mengambil dengan paksa. Taliw memberitahu
kalau dia masih punya 10 foto lagi. Tenten tiba – tiba mendekati wajahnya
Taliw. Taliw mengira Tenten akan menciumnya. Tetapi Tenten hanya menggodanya
dan berkata dia tidak akan melakukan apa yang Taliw inginkan.
Papa Han mengobrol dengan papa
Bomb. Papa Han akan mulai membuka restoran lagi dan mendesain ulang
restorannya. Papa Bomb tiba – tiba ingin makan masakan papa Han. Papa han
menyetujuinya dan mengajak untuk berbelanja bahan – bahannya.
Turbo mengatakan pada Tenten
kalau Namkang akan pergi ke universitas yang sama denga Tenten. Tapi Tenten
tidak peduli. Turbo berpikir kalau Tenten seharusnya menjadi dokter. Tenten
menanyai Turbo apa dia ingin jadi dokter? Apa kau ada keinginan untuk membantu
orang lain? Kalau Turbo jadi dokter hanya karena dia bagus dalam pelajaran tapi
tidak ada rasa untuk membantu orang lain maka dia tidak akan menjadi dokter
yang baik. Tenten meminta adiknya untuk memikirkannya lagi.
Keesokan harinya Tenten dan Turbo
akan bermain basket. Tapi ternyata teman – teman Tenten sudah berkumpul di
rumahnya. Mama keaw sangat senang teman – temannya datang dan menyuruh Tenten
untuk segera mengajari teman –temannya.Taliw diam – diam menunjukkan fotonya. Akhirnya
mau tidak mau Tenten mengajari teman sekelasnya. Tenten memulai dengan
pelajaran yang rumit. Tentu saja teman – temannya tidak mengerti dan meminta
Tenten untuk mengajarkan perkaian dulu. Satu persatu Tenten menanyakan hitungan
perkalian dan menghukum mereka yang salah jawabannya. Tenten sibuk mengajari
teman sekelasnya. Turbo hanya manyun ketika memberi minuman ke kakaknya.
Malam – malam Tenten mengendap –
endap ke kamar Taliw. Melihat Taliw tertidur pulas, Tenten mulai mencari fotonya di rak buku. Tiba – tiba Taliw
jongkok di dekatnya mengagetkan Tenten. Dengan bodohnya Taliw bertanya apa
Tenten mencari makanan? Taliw menawarkan akan masak sesuatu. Setelah Taliw pergi, Tenten tidak
menyia-nyiakan kesempatan itu dan mencari fotonya dengan cepat. Tapi sampai
kamar Taliw berantakan dia tidak menemukan fotonya. Tiba – tiba Taliw memanggil
Tenten. Tenten panik dan berusaha merapikan kembali kamar Taliw. Ketika Taliw
datang, kamarnya sudah kembali dengan rapi. Tenten berkata dia kan tidur dan
meninggalkan Taliw. Taliw mengingatkan sandwichnya. Tenten kemudian
mengambilnya dan segera pergi.
King membantu papa Han menyiapkan
restoran barunya. Papa Han heran kenapa King tidak ikut temannya belajar dengan
Tenten. King berkata dia tidak akan belajar dengan Tenten. Papa Han
memahaminya. Papa Han kemudian menceritaan tentang masakan pada King. King sangat
tertarik dengan apa yang diceritakan papa Han.
Teten masih mengajari Teman
sekelasnya. Ketika Tenten capek, Turbo yang menggantikannya. Teman sekelas
Tenten belajar dengan ceria tapi tidak dengan Tenten dan Turbo.
Malamnya Tenten masih berusaha
mencari fotonya. Tenten sesekali mengecek Taliw. Ternyata Taliw bersembunyi di
belakang rak. Tali bertanya pada Tenten apakah dia lapar? Taliw menyeret Tenten
ke dapur dan berkata dia akan memasakkan sesuatu yang rumit. Ternyata Taliw
hanya masak mie instan dan telur. Apanya yang rumit/ Taliw berkata kalu itu
sangat rumit. Tenten akan pergi dan tidak mau memakannya. Taliw menahan Tenten
dan meminta Tenten untuk memakannya. Akhirnya Tenten mau makan. Diam – diam Taliw
memotret Tenten yang sedang makan. Tenten bertanya pada Taliw mengapa dia tidak
ikut makan? Taliw menjawab kalau mereka tudak punya banyak mie. Tenten bilang
Taliw harus ikut makan dan tenten punmenyuapi Taliw. Taliw bertanya mengapa
telur itu disebut telur mata sapi? Bintang juga kenapa mempunyai bentuk
bintang. Tenten berkata kalau bintang hanyalah sebuah cahaya dan manusia yang
mengansumsikan bentuk itu. Taliw mengatakan kalau hati juga mengansusikan
bentuk. Taliw bertanya apa bentuk dari cinta? Tenten berkata tidak tahu. Taliw
tiba – tiba berkata kalau cintanya memiliki bentuk seperti Tenten. Tenten
tersedak dan malu, Tenten segera meninggalkan Taliw.
Taliw di kamarnya membuat bintang
dari kertas. Taliw kemudian memandangi langit dan membayangkan bentuk telur
mata sapi, bintang, hati, dan cintanya yang mirip dengan tenten. Di lain
tempat, Tenten juga memnadangi langit dan menggambar sosok Taliw. Tenten
tersenyum – senyum sendiri.