baca episode 1 part 1 di sini
baca episode 1 part 2 di sini
Di suatu kampus,
ada mahasiswi dengan pakaian yang modis jalan di kampus, Mai. Setibanya di
kelas, semua orang memperhatikannya karena dia terlambat. Salah satu mahasiswi
yang ada di situ terkejut (Rio) dan memberikannya tempat duduk di sampingnya. Tetapi
Mai mengabaikannya dan memilih duduk di belakang. Setelah kuliah berakhir,
mereka makan di kantin. Rio menghampiri Mai yang duduk sendirian. Rio
menanyakan kabarnya yang sudah lama tidak ke kampus. Sepertinya ayah Mai dan
Rio ada masalah di perusahaan. Ayahnya Mai menggelapkan dana perusahaan maka
Mai meminta Rio tidak berteman lagi dengannya. Tapi Rio masih ingin berteman
dengan Mai. Rio mengikuti Mai. Mai berkata dia bukan orang kaya seperti Rio. Tetapi
Rio berkata kalau dia iri dengan Mai, karena punya banyak teman. Akhirnya Mai
mengundang Rio ke sebuah klub dan meminta Rio datang dengan pacarnya.
Teman – teman Sakuto
seperti biasa sedang bermain bola tangkap sedangkan Yanagawa memperhatikan
pergerakan saham. Hiyama menghampiri Yanagawa dan menanyakan apakah dia memukul
sakuto? Yanagawa berkata kalau bukan dia yang memukulnya. Sakuto berpisah
dengan mereka dan Sakuto dipukul oleh orang lain. Hiyama pun kesal dan meminta
mereka untuk tidak memanfaatkan Sakuto. Hiyama juga meminta Yanagawa
mengembalikan uang Sakuto. Yanagawa tentu saja menolak. Mereka akhirnya
berkelahi. Yanagawa mengambil gunting. Yanagawa kemudian berteriak memanggil
Sakuto dan bertanya apakah mereka teman? Sakuto mengiyakan. Yanagawa mengacungkan
gunting ke Hiyama. Sakuto sangat khawatir dan takut. Hiyama mengangkat kursi
dan akan memukulkan ke Yanagawa. Saat Yanagawa dan Hiyama saling menyerang,
Sakuto menyelipkan bunga ke gunting yang dipegang Yanagawa dan berkata ini,
potong yang ini. (ahahahah ya ampun). Yanagawa pun melemparkan guntingnya dan
Hiyama juga meletakkan kursinya.
Haruka datang ke
konser musik klasik dengan undangan yang dia dapat di buket bunga yang dia
terima. Tiba – tiba ada orang yang duduk di sampingnya. Ternyata bukan hachisuka
(ketua tim peneliti) yang memberikan bunga dan tiket konser itu. Haruka sangat
kecewa.
Sakuto berencana
akan membawa kembali Algernon ke shibuya. Hiyama mengkhawatirkan Sakuto dan
meminjamkan hpnya.
Rio sibuk
mencari orang yang mau jadi pacar bohongannya untuk dia bawa ke klub
bersamanya. Rio tentu saja dicurigai. Rio pun lari dan tidak sengaja menabrak
Sakuto. Sakuto membantunya berdiri. Rio berterima kasih. Saat sakuto akan
pergi, rio menahannya. Karena tidak punya banyak waktu Rio pun meminta Sakuto
untuk menemaninya sebentar. Rio membelikan pakaian yang bagus untuk sakuto.
Setelah pertunjukan
musik klasik selesai, Haruka menhindar dari orang yang memberikan bunga itu. Dia
beralasan akan ke laboratorium. Haruka sangat kecewa karena bukan ketua tim
yang bersamanya.
Rio tiba di
klub. Teman Mai heran dengan baju yang dipakai Rio. Apakah dia menghadiri pesta
dansa? Rio minta maaf dan mengaku kalau dia baru pertama kali pergi ke tempat
seperti ini. Rio menanyakan pacar Mai. Ternyata Mai berbohong pada Rio kalau
sebenarnya tidak perlu membawa pacar karena dia juga tidak punya pacar. Mai dan
teman – temannya terpesona dengan Sakuto. Rio mengaku kalau dia pacarnya. Mai mengejek
kalau Rio pasti meminta bantuan ayahnya. Teman – teman mai bingung dengan
maksud Mai. Mai mengatakan kalau Rio ini sebenarnya anak orang kaya. Semuanya pun
berterima kasih dan menganggap Rio akan mentraktir mereka. Mai kemudian meminta
Rio untuk memberikan minuman ke Sakuto melalui mullutnya. Rio ragu
melakukannya. Karena tidak ada pilihan lain. Rio akhirnya memberikan minuman
lewat mulutnya ke mulut Sakuto.
Haruka datang ke
laboratorium dan melihat kandang Algernon yang kosong. Hachisuka sensei masuk
dan menanyakan mengapa Haruka ada di sini? Haruka mengkhawatirkan Algernon. Mereka
pun mengecek keberadaan algernon melalui gps. Haruka kemudian berkata kalau dia
tidak tertarik mencari cinta lagi. Hachisuka menimpali kalau Haruka ini tidak
menyukai kejutannya? Ternyata hachisuka sensei yang membantu orang tadi untuk
bertemu dengan Haruka. Hachisuka mengkhawatirkan Haruka yang selalu bekerja. Haruka
kemudian mengaku kalau dia senang dengan keadaan ini dan dia akan selalu
mendukung Hachisuka sensei. Hachisuka hanya mengangguk dan pergi. Sebelum hachisuka
pergi, Haruka mengaku kalau dia yang melepaskan Algernon.
Di klub, Sakuto
yang mabuk menari –nari g jelas. Rio mengaku pada Mai kalau dia mengambil
Sakuto dari jalan. Mai tentu saja tahu. Mai akhirnya menerima Rio untuk
berteman dengannya. Sakuto yang mabuk mengeluarkan algernon dari sakunya
kemudian pungsan. Algernon berlarian ke sana kemari membuat orang – orang heboh.
Hachisuka menanyakan
mengapa Haruka melepas Algernon. Haruka membela diri bahwa para peneliti
khawatir pada tahap uji coba klinis yang akan dilakukan. Haruka ingin membantu
Hachisuka. Tapi hachisuka tidak menerimanya dan meminta Haruka untuk mencari
Algernon.
Di asrama,
Hiyama mengkhawatirkan Sakuto yang belum kembali. Dia mencoba minjam ponsel tetapi
tidak ada yang meminjamkan. Saat Hiyama akan pergi, Yanagawa memberikan
ponselnya.
Sakuto sudah
mabuk berat. Rio mencari cari hp Sakuto yang berbunyi. Rio menjelaskan kalau
Sakuto sangat mabuk dan menari seperti robot. Setelah itu, karena sudah malam,
Rio meninggalkan Sakuto dan berkata pada Sakuto kalau temannya akan
menjemputnya. Rio meminta Sakuto menghubunginya lagi nanti. Sakuto teringat
masa kecilnya. Dia membuat adiknya menangis dan ibunya marah pada sakuto. Ayahnya
menghibur Sakuto dan berkata kalau ibunya tidak benci pada Sakuto. Yanagawa dan
Hiyama menjemput sakuto. Di mobil, yanagawa bercerita kalau Sakuto datang ke
perusahaan sepuluh tahun yang lalu saat
Sakuto berusia 15 tahun. Hiyama heran apakah orang tuanya mengusir sakuto? Entahlah.
Sakuto yang tertidur mengigau memanggil mamanya.
Paginya, bos
minta sakuto dan seluruh karyawan berkumpul. Haruka datang untuk mencari seekor
tikus. Yanagawa mengingat Haruka yang merupakan orang yang menerima bunga
mereka. Sakuto sangat gugup dan tanpa sengaja keceplosan mengatakan Algernon. Haruka
terkejut karena Sakuto tahu nama tikus itu. Sakuto berlari dan sembunyi di
gudang penyimpanan bunga. Haruka membujuk Sakuto untuk memberikan Algernon. Sakuto
ragu memberikannya dan bertanya apakah Haruka mamanya algernon? Haruka berkata
bisa dibilang begitu. Haruka memohon dan menangis pada Sakuto untuk
mengembalikan Algernon. Sakuto pun tersentuh dan akan memberikan Algernon.
Sakuto menyentuh anting yang dipakai Haruka. Haruka pun memberikannya dan
meminta untuk menukarkan denganAlgernon. Sakuto mengerjai Haruka. Dia membuka
tangannya yang kosong. Haruka terkejut tetapi Yanagawa tahu kalau Sakuto menipu
mereka. Kemudian Algernon keluar dari lengan baju Sakuto. Mereka pun tertawa
bersama.